Jumat, 10 Agustus 2012

JUMBARA Nasional PMR VII Di Bumi Perkemahan Limboto - Gorontalo

Diposkan oleh Alfian Nangili

JUMBARA Nasional PMR VII Di Bumi Perkemahan Limboto - Gorontalo
Sebanyak 12 siswa tingkat SD, SLTP dan SMA Kabupaten Sijunjung mengikuti Jumbara Nasional VII PMR yang akan dilaksanakan di Bumi Perkemahan Limboto, Gorontalo. Mereka terdiri dari 4 orang dari tingkat Mula/SD, 4 orang dari tingkat Madya/SLTP, dan 2 orang dari tingkat Wira/ SLTA.

JUMBARA Nasional PMR VII ini diselenggarakan oleh PMI di Bumi Perkemahan Limboto Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo selama 7 hari mulai tanggal 4-10 Juli 2011 mendatang. Jumbara Nasional ini diikuti oleh 2.500 anggota PMR usia antara 10-18 tahun dari 32 provinsi se-Indonesia dan 35 orang dari 12 negara perwakilan perhimpunan palang merah dan bulan sabit merah internasional.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan ketrampilan di bidang kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana. Dengan tema "Ceria, Cerdas dan Bersahabat, Jumbara menjadi sarana untuk mendidik, membina sekaligus mengembangkan PMR agar lebih terampil, kreatif, berkarakter dan memiliki jiwa kepemimpinan.

Dalam pertemuan akbar lima tahunan ini, para anggota PMR dari berbagai daerah atau kontingen akan saling berkompetisi secara sehat dalam berbagai kegiatan kepalangmerahan seperti pertolongan pertama, kesehatan remaja sampai kesiapsiagaan bencana.

Dalam Jumbara Nasional ini terdapat 3 (tiga) jenis kegiatan, yang terdiri dari Jumpa (Traveling Kepalangmerahan, Kreasi Remaja, dan Lokakarya Penguatan Kapasitas), Bakti (Penanaman Pohon, Bakti Sosial, Kegiatan Kesehatan dan Donor Darah), dan Gembira (Pentas Seni, Olahraga dan Teater).

Salah satu kegiatan yang baru dilakukan di Jumbara Nasional kali ini adalah Pemilihan Putera Puteri Remaja PMI. Melalui pemilihan yang akan dinilai berdasarkan pada pengetahuan, perilaku, dan ketrampilan ini, diharapkan akan muncul sosok remaja dengan memiliki jiwa kepemimpinan.

Kegiatan lainnya adalah simulasi pendirian posko tanggap darurat dengan pemanfaatan tenaga surya, penyuluhan tentang lingkungan dan kesiapsiagaan bencana ke masyarakat desa, praktek kebersihan diri dan perawatan keluarga di sekolah-sekolah dan edu game. 

Para peserta Jumbara Nasional ini merupakan PMR Mula (SD), PMR Madya (SMP), dan PMR Wira (SMA) dari kelas 6 SD hingga 2 SMA. Setiap daerah atau kontingen mengikutsertakan masing-masing enam peserta dari Mula, Madya hingga Wira. Selama Jumbara, mereka akan didampingi oleh pimpinan kontingen, para pembina PMR dan Pengurus Bidang PMR dan Relawan.

Pelaksanaan Jumbara Nasional ini adalah yang ketujuh kali sejak digelar pertama kali pada tahun 1981 di Ragunan Jakarta. Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, direncanakan akan membuka Jumbara Nasional PMR ke-7 ini.

Melalui Jumbara diharapkan terbentuknya karakter PMR yang memiliki jiwa kepemimpinan sekaligus menjadi peer educator bagi sebayanya.(inioke)


Sementara itu Enam Pelajar Kepulauan Seribu Ikut Jumbara di Gorontalo.

KEPULAUAN SERIBU (Pos Kota) – Enam pelajar yang ada Kepulauan Seribu mengikuti kegiatan Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) di Gorontalo Sulawesi Utara. Diharapkan keenam pelajar itu mampu membawa nama baik dan mempromosikan Kabupaten Kepulauan Seribu tingkat nasional maupun internasional
” Kegiatan ini akan berlangsung mulai tanggal 2 Juli hingga 10 Juli 2011, kami sangat berharap keenam pelajar ini bisa membawa nama baik Pulau Seribu dan selama disana bisa saling menjaga sesama,” ungkap Bupati Kepulauan Seribu Ahmad Ludfi saat melepas ke enam pelajar Jumbara di Gedung Mitra Praja Jakarta Utara Jum’at (1/7).
Ia menambahkan keikut sertaan pelajar asal Kepulauan Seribu ke ajang Nasional ini adalah suatu prestasi luar biasa. Untuk itu bagi pelajar yang mengikuti kegiatan ini supaya memanfaatkan dengan baik, kedepan apa yang dia dapat bisa tularkan kepada siswa lainnya.
Sementara itu Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Udjang Suteja mengatakan, Lomba Jumbara tingkat Nasional baru pertama kali diikuti dengan perwakilan dari PMI Kepulauan Seribu bisa. “Saya berharap kedepan bukan hanya enam pelajar tapi bisa lebih,”ungkap Udjang.
Royhan,15, salah seorang  siswa Madrasayah Aliyah Pulau Kelapa yang ikut lomba Jumbana Tingkat Nasional, mengaku bangga dirinya bisa mewakili kepulauan Seribu. “Saya dan teman-teman akan melakukan yang terbaik buat Kepulauan Seribu dalam lomba Jumbara tingkat Nasional ini,”ungkapnya.
Jangan Lupa DiLike Ya !

Sabtu, 04 Agustus 2012

BUKA PUASA BERSAMA DI SMPN 2 KUSAN HILIR 31 JULI 2012




Memahami Banjir Bandang Padang JULI 2012



Banjir bandang merupakan salah satu bencana yang sering “memakan” banyak korban. Waktu kejadiannya bisa dipastikan setelah hujan lebat atau di musim penghujan. Dalam istilah inggris, ada yang menamakan banjir bandang sebagai flash flood karena datangnya sangat cepat (flash) dan ada juga yang menamakannya debris flow (aliran bahan rombakan). Penulis sendiri lebih memilih istilah debris flow untuk banjir bandang karena ketika banjir bandang terjadi, ianya membawa bahan rombakan (air, tanah, batu, dan kayu). Bahan rombakan ini bisa menambah momentum air (massa x kecepatan) sehingga apa saja yang ada di depannya pasti disapu bersih.
Longsor di Hulu
Banjir bandang terjadi dalam waktu yang sangat cepat seolah-olah tanpa peringatan dan berbeda dengan banjir biasa, dimana permukaan air naik secara perlahan-lahan. Banjir bandang berpotensi terjadi di kawasan aliran sungai yang terbentuk dari lembah perbukitan. Penyebab utama banjir bandang adalah terbentuknya bendungan alami akibat longsornya tanah dari lereng-lereng di sepanjang aliran sungai. Bendungan alami ini biasanya terbentuk dari hasil longsoran berupa batu, tanah, dan kayu hasil penebangan liar sepanjang lereng. Kejadian longsor ini sangat dipengaruhi oleh keadaan geologi batuan/tanah pembentuk lereng, perpohonan dan kemiringan lereng.

Bendungan alami yang terbentuk karena longsor ini menyebabkan air hujan dan air yang turun dari lereng-lereng perbukitan tertampung di atas sehingga terbentuk danau atau tampungan air dalam jumlah besar. Kian hari air yang terbendung tersebut bertambah banyak dan ketika bendungan alami tadi tidak sanggup lagi menahan jumlah air tersebut maka bendungan tersebut akan rusak. Rusaknya bendungan alami ini menyebabkan tertumpahnya air sekian banyak dan mengalir melalui lembah dan aliran sungai lama serta menghantam segala yang ada di depannya. Faktor-faktor penyebab terjadinya tanah longsor dapat dilihat pada gambar 1 di atas.
Melihat proses kejadiannya, banjir bandang ini tidak bisa di kategorikan sebagai bencana hidrologi murni melainkan bencana geologi karena ada proses geologi berupa tanah longsor sebagai penyebab utama terbentuknya bendungan alami.
Banjir Bandang Padang (24 Juli 2012)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, banjir bandang Padang terjadi pada hari Selasa (24/7) pukul 18.30 wib yang diawali hujan deras di hulu sungai sejak pukul 16.30 wib sampai pada pukul 23.00 wib curah hujan masih tinggi. Daerah yang terlanda banjir bandang meliputi daerah: Ilir Sungai Lubuk Kilangan sampai ke Ujung Tanah, Sungai Kurao Pagang, terendamnya Perumahan di Banda Gadang Gunung Pangilun dan Bantaran Hulu sampai Hilir Sungai Batang Kuranji meliputi daerah Limau Manis, Kuranji, Siteba.

Pada Gambar di atas terlihat jelas bentuk lembah-lembah yang membentuk aliran sungai di atas kota Padang. Di sepanjang lembah-lembah tersebut sangat dimungkinkan terjadinya longsor yang membentuk bendungan alami. Banyaknya bongkahan kayu yang terbawa oleh banjir bandang ini mengindikasi adanya penebangan pohon di kawasan lereng yang menjadi penyebab terjadinya longsor. Garis merah putus menunjukkan dugaan genangan banjir bandang. Banjir bandang tersebut juga terjadi setelah adanya hujan selama 6 Jam dan ini mengindikasikan bahwa bendungan dan danau alami sudah ada sejak lama di atas sekitar lembah-lembah permukitan. Hujan 6 Jam ini hanya sedikit menambah jumlah volume air tampungan namun mempunyai andil besar dalam mengerus bendungan alami sehingga jebol dan terjadilah banjir bandang.

Read more: http://www.ibnurusydy.com/memahami-banjir-bandang/#ixzz22i4cOrxu